Kenyang menelan ludah
menunggu senja yang tak kunjung jingga
Lapar meski perut telah terisi penuh
Entah
Sudah berjam-jam disini
begini
setiap hari
pergi pagi
pulang petang
menatap layar
datar
sibuk?
mandiri?
individualistis?
terserah
yang aku tau, aku sedang duduk disini
berusaha menyelesaikan rubik yang tak kunjung menemui warna senada
sepele bagimu
masalah bagiku
senja tiba,
lagi-lagi tanpa jingga
aku harus pulang
dengan tas dan isi yang sama
dengan tumpukan tugas yang tak bertambah satu katapun
masih suci
entah sampai kapan ia akan suci
padahal aku telah melewati pagi demi pagi
lagi-lagi
aku keluar dari deadline
Tidak ada komentar:
Posting Komentar